Ingin Menjadi Orang Besar
Oleh : Jacinta F. Rini
"How can I be a great man like you?"
"Why be a great man? said the Master
Being a man is a great enough achievement"
(Anthony de Mello)
Sebagian
besar dari kita tentu punya keinginan untuk menjadi orang besar, atau
sukses, diakui kehebatannya, dikenal namanya, diterima hasil karyanya,
dipuji penampilannya, ditunggu-tunggu kehadirannya, dikagumi
kepribadiannya, dsb dsb. Intinya, orang ingin jadi baik dan ingin
dianggap baik oleh orang lain. Lahirnya seorang anak, melahirkan pula
berbagai harapan dari orang tua maupun keluarga besar terhadap anak
tersebut dikemudian hari. Ada harapan normatif dan ada yang subyektif.
Normatif dalam arti memenuhi apa yang dianggap baik menurut standard
ukuran social dan komunitas. Sedangkan subyektif lebih mengacu pada
ukuran diri sendiri.
Masalah
timbul ketika kita merasa sudah berusaha keras untuk jadi baik, namun
hal baik tak kunjung datang sesuai harapan. Teori dan asumsi kita
tentang perbuatan baik mendatangkan kebaikan, pada prakteknya tidak
seperti di film Hollywood, bollywood atau sinetron tanah air. Sementara
kita sudah mengikuti dan menuruti orang lain ketimbang gaya dan cara
kita sendiri. Kita sibuk mencari apa yang harus dilakukan agar selaras
dan harmonis dengan orang lain. Pada titik tertentu, kita mulai
bertanya-tanya, "apa yang salah pada diriku?"
Untuk
sampai pada pertanyaan di atas, banyak orang yang perlu waktu puluhan
tahun, tapi ada juga yang relatif singkat, tergantung seberapa peka
kesadaran kita terhadap benturan batin. Kita sering menjalani sesuatu
karena alasan-alasan di atas. Tidak salah, sah-sah saja jika pilihan itu
tepat, selaras dengan apa yang jiwa kita inginkan. Namun boleh diakui,
hidup di tanah air yang kompleks ini tidak menyediakan banyak ruang dan
kebebasan bagi originalitas tanpa ada embel-embel resiko. Pilihan untuk
menjadi diri sendiri menjadi prioritas berikutnya dengan asumsi, can do it later after retire..i will have plenty of time doing everything I want.. (but it will be too late)
Mendaki puncak tak berujung
Selama
hidup kita lebih sering mendengar prinsip, makin keras usaha, makin
dekat dengan tujuan. Dengan prinsip itu pun kita berjuang melawan angin
dan bertahan dalam badai demi menggenggam harapan yang konsepnya sudah
tertanam di kepala. Apa yang tidak mudah, berusaha dicari cara dan jalan
lain yang penting bisa mencapai tujuan. Jangan dibayangkan situasi ini
seperti menghalalkan segala cara layaknya permainan kotor. Sebaliknya,
kita bisa juga dilihat sebagai salah satu mekanisme survival of the fittest. Hampir setiap orang yang menganggap hidup adalah sebuah pertarungan dari pada sebuah petualangan, akan melakukannya.
Untuk
itu, kita mencoba menaikkan derajat usaha maupun memodifikasi cara
meski kekuatan fisik maupun batas toleransi stress sudah di tingkat
mengkhawatirkan. Tidak jarang kita menyuntikkan doping semangat dengan
berbagai cara, entah dengan training, benchmarking, seminar, outbound activity, hingga shopping, networking, clubbing,
dsb. Intinya, menghibur diri agar tetap kuat & bersemangat pantang
menyerah. Pola ini menjadi kian rutin bahkan ketika daya tahan fisik
dan mental makin krisis sementara jalan masih panjang.
Akan
tetapi ada suatu saat ketika kita merasa, apapun yang sudah kita
lakukan, seperti kehilangan makna dan arah. Bisa jadi benar, karena kita
lebih sering berjerih payah untuk mengejar sesuatu yang bukan panggilan
hidup kita. Kita sibuk menjadi orang menurut criteria orang lain,
mengikuti cara dan kebiasaan orang lain, berpikir dan berperilaku
seperti orang lain, memilih hiburan ala orang lain. Sisi sejatinya kita
malah tidak terlihat. Kadang kita bisa mendengar suara hati yang
bertanya, "untuk apa semua ini?"
Dalam
keadaan bingung seperti ini, kita tergerak untuk mencari pegangan,
maupun obyek pengganti lantaran tujuan semula semakin kabur. Itu
sebabnya kita menjebak diri pada rutinitas, compulsive activities (workaholic, forms of addictions), maupun rigidity (meningkatnya ketergantungan pada aturan, instruksi, kata-kata pemimpin, birokrasi, dsb), bahkan pada solid figure yang bisa memberi sense of certainty & security.
Namun, pada titik tertentu, kita merasa super lelah mental dan fisik
karena tidak bisa tidak meninggalkan pola itu tanpa alasan yang kuat dan
jelas selain "I have to".
Problem
akhirnya pecah ketika terlalu banyak tekanan dari berbagai arah mulai
melebihi kekuatan mental kita saat itu. Ada kemungkinan kita jadi punya
masalah dengan orang lain yang merasa terganjal oleh sikap kita. Kita
menjadi sering terpukul dan terluka ketika apa yang kita lakukan dinilai
negative oleh orang lain (baca : tidak puas, tidak bagus, terlalu ini
dan itu, dsb). Saat hal itu terjadi dan kita masih punya cadangan
energi, mungkin tidak terlalu mendatangkan gempa kekuatan besar. Namun
berbeda jika situasi demikian datang bertubi-tubi, belum lagi jika
ternyata fondasi diri kita tidak dibangun di atas dasar yang kokoh.
Bukan hanya rasa percaya diri yang hancur, namun semangat dan harapan
ikut menguap. Jika sudah demikian, hati kita menjerit "what do I live for?"
Denial of the self
Ada
masa dimana akhrinya kita makin sulit melihat kebaikan diri dan hal-hal
positif yang kita lakukan selama ini. Kalau sudah begitu, tidak ada
lagi adrenalin yang memompa semangat mendaki puncak Cartenz, sebaliknya
langit abu-abu yang dingin menggantikan pemandangan kita. Muncul
berbagai pertanyaan yang intinya mempertanyakan apa yang sudah dan akan
kita lakukan, meragukan kemampuan & keahlian kita meskipun kita
sudah melakukannya bertahun-tahun, menyesalkan pernyataan yang kita
ucapkan atau pilihan serta keputusan kita. Pokoknya, semua terlihat nggak benar.
Alhasil kita jadi sensitive terhadap sikap teman-teman, pasangan, anak,
kolega, partner, orang tua, dan bahkan orang lain yang tidak kenal
sesama pengguna angkutan umum. Kata-kata biasa terdengar lebih tajam di
telinga kita dan sikap netral dianggap tendensius, dsb. Belum lagi
kata-kata yang ada di dalam pikiran tidak kalah keras suaranya dari yang
diluar. Alias, pernyataan sikap kita terhadap diri sendiri yang lebih
banyak jeleknya ketimbang baiknya. Ketika dikritik, ada dua kemungkinan.
Marah pada orang yang mengkritik, atau marah pada diri sendiri.
Fenomena
ini sebetulnya berawal dari penolakan kita terhadap diri sendiri yang
kejadiannya sudah berlangsung sejak lama, mungkin sejak kecil.
Sebagaimana tulisan di atas, kita berusaha menjadi seperti "contoh" di
luar sana, tapi kita lupa pada diri sendiri. Sedikit-sedikit aspek diri
kita abaikan dan diganti atau ditutup supaya dari luar tampak sama
dengan orang-orang yang dijadikan contoh model. Apakah maunya kita
seperti itu ? tentu tidak, namun social reinforcement terhadap sikap
baik itu relative lebih cepat dan kongkrit, sehingga impact terhadap
harga diri pun lebih terasa. Mungkin tidak semua orang senang meniru dan
mengikuti orang lain, bahkan ada pula yang merasa tertekan. Ada kalanya
situasi keluarga, budaya kerja, maupun pergaulan mempengaruhi kita
sehingga terbawa oleh atmosfir dan kebiasaan di situ. Atau, keterpaksaan
pula yang menyebabkan kita bersikap, berpikir, bertindak, berbicara
atau pun berkesenangan yang sama dengan lingkungan dominan. Kalau tidak
demikian, kita (takut) dikucilkan atau minimal tidak nyambung dengan yang lain. Social conditioning dalam hal ini sangat efektif dalam membentuk perilaku seseorang.
Diantara
contoh itu ada yang baik untuk ditiru, di pelajari dan diamalkan juga
dalam kehidupan kita, seperti halnya nilai-nilai kebaikan. Namun tidak
berarti semua satu paket dengan orangnya juga harus di tiru. Kita suka
lupa bahwa kesejarahan orang berbeda-beda dan menapaki perjalanan hidup
yang berbeda pula. Implikasinya, akan banyak perbedaan yang dihasilkan
dari dinamika proses tersebut. Itu yang kita lupa, dan tetap saja
mati-matian berusaha meniru modelnya plek.
Dalam jangka pendek, implikasinya tidak berasa, fun-fun saja. Tapi dampak jangka panjang dari denial of the self
ini membuat orang tidak peka terhadap kebutuhan jiwanya sendiri
sehingga sering kita dengar ungkapan "untuk apa saya hidup di dunia
ini?" kalau segala kekayaan dan kesuksesan ini tidak membuat bahagia.
Atau, buat yang merasa tidak sukses pun bertanya hal yang sama justru
karena sudah kehilangan segalanya, namun tidak merasa benar-benar hidup.
Keresahan
adalah salah satu symptom awal yang muncul. Kalau kita peka dan cukup
mengenal diri, kita bisa merasakan perubahan-perubahan yang terjadi
dalam fisik maupun kejiwaan kita. Keresahan yang tidak terjawab meski
sudah diusahakan mencari kesibukan, membeli sesuatu, beraktivitas,
merokok, tidur, gaul, menelpon teman, mencari hiburan dengan FB-an, twitter-an, maupun shopping dsb, tapi tetap saja tidak berhasil memadamkan keresahan.
Banyak orang yang akhirnya terjebak di dalam jebakan itu sendiri, menjadi addicted
justru terhadap hal-hal yang awalnya dianggap obat anti keresahan.
Padahal keresahan mengindikasikan sesuatu, bisa jadi kebutuhan untuk
mewujudkan, memberi bentuk, menciptakan atau mengembangkan sesuatu;
atau ada pencerahan, kesadaran, insight yang ingin di nyatakan
pada Anda. Oleh siapa ? ya oleh suara hati kecil Anda sendiri. Inilah
problemnya, karena kita sering lari-lari dan mencari excuse sibuk justru di saat butuh pause /hening sejenak.
Bahayanya,
kalau kita makin lupa diri, tidak ingat lagi akan tujuan dan cita-cita
semula dan menganggap kegiatan anti keresahan sebagai aktivitas utama.
Jika sudah demikian, tidak heran jika kita mulai krisis makna karena
setiap hari bangun tidur tidak punya tujuan lain selain menggenapi
rutinitas dan agenda hari itu seperti biasanya. Bekerja sekeras apapun
tidak mendatangkan makna bagi kita. Yang ada badan lelah, pikiran
terkuras, mental juga capek. Belum lagi jika ternyata muncul berbagai
problem akibat samping dari pola rutinitas harian kita. Bukan
kebahagiaan yang kita dapat, tapi multiple problem yang tidak
habis-habisnya. Memang betul jika ada pertanyaan "untuk apa sebenarnya
hidup ini?". Tapi, ketimbang kita menyelesaikan hidup, bukankah lebih
baik kita menyelesaikan persoalan ini? Tujuannya jelas, supaya menemukan
kembali diri kita, makna dan tujuan hidup sejatinya kita.
Mengakhiri kematian, mengawali kehidupan
Kita baru benar-benar dikatakan hidup jika berani mengakhiri kematian kita sendiri. Lho,
apakah selama ini kita dianggap zombie atau robot? Pertanyaan ini tidak
wajib di jawab karena sekedar intermezzo. Mungkin saja bisa jelas-jelas
dijawab TIDAK, toh jika kita masih bisa merasakan kesedihan yang luar
biasa atas kekosongan dan kehampaan ini. Masih pertanda baik jika kita
bisa merasa gamang dengan kevakuman hidup, bisa merasakan gempa lokal
ketika mengalami guncangan saat mengalami peristiwa yang mengagetkan
alam pikiran dan kesadaran. Yang gawat adalah jika kita tidak mampu
merasakan krisis. Anestesi jiwa. Orang yang yang hidup dalam keadaan
tidak sadar ini, sulit berubah kecuali dibangunkan dulu dari
ketidaksadaran.
Langkah menuju kesadaran relative lebih tidak enak, karena somehow
berhadapan dengan hal-hal yang sebelumnya ingin kita hindari. Seperti
menemukan mimpi-mimpi dan bakat terpendam. Sometime hal itu
membahagiakan, tapi bisa juga menyakitkan karena belum apa-apa sudah
merasa putus asa. Inilah tantangan terberatnya, ketika kita dihadapkan
pada pilihan, apakah mau terus melangkah, tapi konsekuensinya susah dan
tidak enak, atau pasrah menyerah ? berpikir "dari pada jadi pungguk yang
merindukan bulan" atau "memang sudah nasib". Pilihan kedua, membuat
kita kembali ke square one. Pilihan pertama, membuat kita harus
membabat hutan rimba untuk menemukan diri sendiri dan menelusuri jalan
setapak yang diperuntukkan bagi kita. Awal pasti lebih berat ketimbang
selanjutnya, karena banyak hal baru yang belum pernah kita lakukan
sebelumnya, banyak penemuan yang mengagetkan entah penemuan diri maupun
realita (yang tadinya tidak terlihat, sekarang baru terlihat) dan banyak
kebiasaan yang harus diganti karena tidak berguna.
Dengan menapaki jalan hidup kita sendiri, tentu kita tidak membutuhkan life style and habit orang lain. Selain itu, motivasi kita perlu di review;
apakah yang kita cari, apa yang ingin kita capai, bagaimana cara kita
untuk mencapainya? Perlu kepekaan batin dan kejernihan pikiran untuk
mendeteksi apa yang menggerakkan kita saat ini: apakah ambisi untuk
menang, kebutuhan untuk diakui, keinginan untuk dipuji, ingin sukses,
ingin kaya, ingin jabatan tinggi, atau kerinduan hati untuk menemukan
diri sejati dan memiliki hidup yang berbuah? Ada kemungkinan, our ultimate wish adalah ingin hidup yang berbuah, namun ada beberapa layer motivasi di bawahnya yang muncul sebagai dampak short term completion. Misal, membantu orang, lantas dipuji dan disukai orang banyak. Akhirnya, kita lupa pada ultimate goals, tapi fokus pada how to please others karena ada instant reward.
Nah,
jika kita ingin menjalani hidup sejati, siapkan pula mental untuk
menghadapi tantangan dan resikonya. Kalau kita berlogika, akan ketemu
pola sejarah bahwa sesulit apapun kondisinya, pada akhirnya bisa
terlampaui. Kuncinya, jalani saja. Tapi kalau kita berhenti sebelum
melangkah, kita tidak pernah tahu batas kemampuan kita yang sebenarnya
terus berkembang seiring dengan berkembangnya kompleksitas tantangan
hidup. Setia pada pilihan dan berani terus melangkah, adalah strategi
sederhana yang bisa membuat kita bertahan dalam menapaki hidup sejati
dan menjadi diri sendiri.
Apa pentingnya menemukan diri ?
Pentingnya
pertanyaan ini baru terasa kalau kalimatnya dibalik: apa rasanya
kehilangan diri? Mungkin pertanyaan ini juga masih terlalu abstrak.
Tapi kalau ditanya : bagaimana rasanya menjalankan sesuatu karena
terpaksa ? apakah rasanya ikut ke pesta yang tidak kita sukai ?
bagaimana rasanya kalau kita "salah kostum?" Nah, bayangkan jika kondisi
itu terjadi sepanjang hidup kita. Berapa lama kita kuat menipu diri ?
Banyak orang yang mengalami berbagai kondisi mulai dari stress ringan
sampai depresi berat karena sulit menghindar dari situasi ini dan tidak
tahu bagaimana jalan keluarnya. Jalan keluarnya sederhana, berani jadi
diri sendiri, tapi caranya tidak sederhana, karena butuh keberanian dan
komitmen. Namun hasilnya, jiwa yang merdeka.
Gerakan
jiwa yang merdeka, didorong oleh kebutuhan natural untuk bertumbuh,
berkembang dan berbuah. Setiap manusia punya kebutuhan dasar untuk
berevolusi dan membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik bagi
semua makhluk hidup. Kreativitas & berinovasi dan berkarya selaras
dengan cipta rasa, akan muncul dari jiwa yang merdeka. Jiwa yang
merdeka, lebih peka membaca situasi dan lebih tajam menangkap peluang
karena pikiran dan jiwanya tidak dipagari oleh rasa takut dan kabut
negativitas. They do what they need to do - not only what they want to do.
Kalau melakukan apa yang diinginkan, artinya, yang tidak diinginkan,
yang ditakutkan, akan dihindari. Tapi melakukan apa yang dibutuhkan
jiwa, akan membongkar rasa takut dan berbagai pikiran "tidak mungkin,
susah, malas ah". Artinya, mengatasi diri sendiri (egosentrisme, egoism
dan self pity (kecenderungan mengasihani diri sendiri).
Selama
kita tidak kreatif, tumpul, hanya bergerak dan bekerja berdasarkan
pesanan, instruksi dan rutinitas, kita hanya hidup berdasarkan nafas,
tulang, daging dan otot. Artinya kita menjadi robot (entah karena
pilihan sendiri atau pun karena belum ada kesempatan) yang mudah disetir
dan dikontrol orang lain & situasi. Itu yang membuat management
hidup kita sering berantakan, karena management by panic, atau management by impulse. Akibatnya, meski jungkir balik usahanya, atau sampai bosan kerja, kok tidak maju-maju ?
Satu hal penting, untuk bisa memilih hidup perlu nalar dan logika rasional. Mood atau feeling
tidak bisa diandalkan validitas dan konsistensinya. Nalar penting untuk
bisa melihat realita secara obyektif dan menganalisa situasi serta
berbagai alternatif kemungkinan, untuk mengambil keputusan yang sudah
dipelajari & di prediksi dampak & konsekuensinya. Itulah yang
dikatakan, memilih dengan sadar dan dengan sadar memilih untuk
berkomitmen dan bertanggung jawab. Dengan mekanisme seperti ini,
dikatakan kita mampu mengendalikan kehidupan ini sesuai dengan arah dan
tujuan yang ingin kita capai.
Be the best what you can be
Sewaktu
kecil orang bertanya pada kita, kalau sudah besar mau jadi apa? Kita
bisa bicara lancar dan spontan. Dan waktu ditanya mengapa ? jawabannya
cenderung bersifat kontributif, memberi kontribusi pada orang lain,
entah membantu bapak ibu, menolong emak, bantu teman-teman, om
dan tante, dsb. Sewaktu remaja dan awal dewasa, kalau pun ada jawaban,
keluar dengan jeda lama dan pakai berpikir panjang. Ketika dewasa dan
tua, banyak orang yang sudah geleng-geleng kepala, alias tidak bisa
memberikan jawaban. Entah karena pesimistik, apatis, fatalistik; entah
karena sudah blank atau karena dari dulu memang tidak punya
keinginan dan cita-cita. Padahal, benih harapan & impian, cita-cita -
yang sudah ditanam dalam diri seseorang akan terus ada, tidak akan
tercabut selama orang itu hidup; karena itulah yang menjadi gaya
gravitasi seseorang untuk mencari dan menggenapi kehidupannya sesuai
dengan surat perjanjian kelahiran ataupun kedatangan yang dibuat sebelum
tiba di muka bumi ini.
Sikap
pesimistik, apatis, fatalistik, muncul saat kita menilai bahwa tidak
banyak yang bisa dilakukan. Ada benarnya, tapi ada kelirunya. Benar,
banyak hal yang tidak bisa kita kendalikan di dunia ini, seperti
kelahiran, kematian, hujan, panas, pagi dan malam, terbitnya matahari
sampai terbenamnya, berputarnya bumi dan bulan, dsb. Tapi, manusia
punya kehendak bebas & kekuatan untuk menentukan nasib dan
kehidupannya. Artinya, manusia punya kendali atas hidup ini. Masalahnya,
hidup yang sudah dipercayakan pada kita, mau diapakan, dijadikan apa,
diisi oleh apa dan dibawa ke mana? Semua tergantung pada kemauan kita to do the best I can do and be the best I can be.
Banyak yang tidak tahu kemampuannya dan mungkin tidak bisa meramal masa
depannya; tapi karena punya tekad yang kuat, dibimbing oleh suara hati,
memilih menjalani setiap tantangan dan kesulitan, dengan sikap mental
yang semestinya sehingga apa pun yang dilakukan, bertarget untuk berbuah
dan membuat kontribusi pada orang lain. Dengan begitu, tidak perlu
mengejar ambisi untuk jadi orang besar, orang hebat atau orang penting
karena yang utama bagaimana kita bisa mencipta, berkeinginan dan
mewujudkannya dalam karya, berkontribusi secara optimal, sesuai
keunikan, bakat, keahlian dan potensi yang kita miliki. Di situlah kita bisa menemukan nilai diri dan kepenuhan hidup. Doing the best what we can do and to be the best what we can be . Apa ruginya jadi diri sendiri ?
DANA TUNAI JAMINAN BPKB
RADANA FINANCE, 15 APRIL 2015.
Butuh
dana tunai Jaminan BPKB?!.
(Tanpa BI Checking, Cover Area Jabodetabekka & Banten).
- Untuk biaya sekolah
* Renovasi rumah
* Modal Usaha
* Atau yang lainnya
Jaminan :
*BPKB mobil minimal thn 2002 sd Skrg (Yamaha, Suzuki, Honda, Kawasaki &
Bajaj).
*Motor minimal thn 20006 sd Skrg (Jepang, Korea, Eropa & USA).
** Bunga Hanya 0,89% Per Bulannya**
**Proses mudah,cepat,angsuran ringan dan Surat2 pun aman**
**Cover Area Jabodetabekka Brothers**
Persyaratan lengkap langsung cair .... (Proses Kreditnya 1-3Harikerja), Jika
Dananya Cair & tidak masuk Ke
Rekening Nasabah Lebih dari 4Harikerja, kami berikan Garansi Cashback 3Juta Rupiah.
Ketik
NAMA/NOMOR HP
ANDA/MERK-TIPE-TAHUN/ALAMAT/RADANA FINANCE/HARGA PEMBELIAN MOTOR DI KWITANSI
(Contoh: Abah/083804887091/Vario
2010/Depok/Radana
Finance/12Juta)
Kirim ke: Abduh, 083804887091
Minat hubungi Mohammad Abduh.,S.E., 083804887091, Asti.,S.H., 08816142921
(Cover Area Nasional Se-Indonesia di 33 Provinsi).
**Terima juga untuk jual beli dan bantu cari mobil Merek Toyota, Daihatsu,
Honda, Ford, Suzuki & Nissan**
##Bank
Mayapada,Dana Tunai SHM/SHGB, Plafond 100Jtsd100M,Tenor 1Thn sd 5Thn,Bunga
1,79% PerBlnnya Fixed an.Arriers,Proses Kredit dibawah Meja 5Hari,Mempercepat
Proses fee 6%&Uang Transport 75Ribu##
Terima kasih,
Selamat beraktifitas.
Kredit Bank Danamon & Bank Mega Pakai BI Checking,15 April 2015.
#Bisa
Bantuin Proses Kredit KPR Bank Danamon&Bank Mega, Tenor 1Thn sd 15Thn,
Tenor SHM/SHGB (Tenor 1Thn sd 5Thn), Proses 8Hrikrja, Plafond 100Jt sd 50M, Fee
Mempercepat Proses 5% dari Pencairan & Uang Rokok Utk AO&Analist Kredit
100Ribu,Jabodetabekka Only#
Fasilitas Kredit Dana Tunai Agunan BPKB Mobil Tahun 2006 sd Skrg, Agunan
SHM/SHGB & Kredit KPR Dengan Proses Kredit Jalur Belakang Meja Sktr
8Harikerja utk Memenuhi Kebutuhan Finansial Keluarga Anda sprt Modal Kerja,
Modal Investasi dll (Take Over, KPR, KPA, KMG ), Cover Jadetabekka Only.
Persyaratannya punya JaminanBPKB Mobil Thn 2006-Skrg
(Jepang,Korea,Eropa&USA),Rumah,Ruko, Apartemen atau Gudang ( SHM atau SHGB
)
*Proses Bank Mega Ciputat & Bank Danamon Indonesia Matraman Jakarta.
*Min Pinjaman 100Juta sd 10 Milyard.
* Besarnya Pencairan bisa ditentukan setelah melakukan Tahapan Survey,
Estimasinya pencairannya 85% dari Harga Pasar (Bisa disamakan Pencairannya Dgn
BFI Finance Indonesia/Radana Finance), Tenor 1Thn sd 5Thn (Bank Danamon), Tenor
1Thn sd 7Thn (Bank Mega), Tenor 1Thn Sd 15Thn (KPR Bank Mega & KPR Bank
Danamon), DP Kredit Mobil&Kredit KPR Minimal 25%.
* Bunga 1,29-1,40% Per Bulannya (Fixed an Arrriers).
* Provisinya 3%.
* Tenor 1Thn sd 5Thn(Bank Danamon),Tenor 1Thn sd 7 Tahun(Bank Mega).
* Tidak Pernah Ada Riwayat Kredit Macet dibank ataupun Leasing.
* Pencairan Kredit bisa disamakan dengan pencairan BFI Finance&Radana
Finance asalkan BI Check Okey.
*BI Checking&Data Persyaratan Tidak Bisa dikondisikan.
* Agunannya Wajib Atas nama Calon Nasabah.
*Maks 85% dr Harga Pasar.
*Rate Maksimalnya 1,40% Per Bulannya Fixed an Arriers (Cicilan Pertama sd
Cicilan Terakhir Tetap sama),Tidak Mengambang atau Floating.
*Provisi 3%
*Area Domisilinya JABODETABEKKA Only&Domisilinya serta Agunannya berada di
satu Kota/Kabupaten Yg sama.
* Penghasilan wajib ditransfer Via Bank Terkemuka di Indonesia.
*Success Fee Mempercepat Proses Kredit Jalur dibawah Meja 7% dari Nilai Kredit
yg dicairkan,Proses Kredit Normal 15-18 Harikerja.
Persyaratan Pengajuan Fasilitas Kredit KPR/Kredit Multiguna BPKB Mobil Tahun
2006 (Jepang, Korea/Eropa/USA) Wajib Ada:
a.Fotocopy KTP Suami Istri (Jika Sudah Menikah), KTP Orang Tua (Jika Belum
Menikah)&KTP Penjamin Nasabah Jika Rumah Kontrakkan.
b.Fotocopy Surat Nikah/Surat Perceraian/Surat Kematian
c.Fotocopy Kartu Keluarga Harus sama dengan di KTP.
d.Fotocopy PBB 3 Tahun Hidup Jika Agunannya Sertifikat SHM/SHGB, Pajak
STNK&BPKB 3 Tahun Terakhir Wajib Hidup Jika Agunannya BPKB Mobil, Agunannya
Wajib atas nama Calon Nasabah + Fotocopy IMB+Fotocopy SIUP+Fotocopy NPWP
e.Fotocopy Sertifikat Rumah/Ruko/Rukan/BPKB Mobil Korea/Eropa/USA, Pencairannya
Mirip BFI Finance, Pencairannya Maksimalnya 80% dari Harga Pasar Kendaraan
Bekas (BPKB Tahun 2006 sd Skrg), atau 80% dari Harga Pasaran
Rumah/Ruko/Rukan/Apartement, Wajib melampirkan Tagihan Telkom Rumah jika tidak
Ada wajib melampirkan Tagihan GSM Pasca Bayar 4Bln Terakhir&Melampirkan
No.Hape Esia pd Aplikasi Permohonan Kredit.
f.Fotocopy Rekening Tabungan 6 bulan terakhir + Laporan Keuangan
g. Melampirkan SIUP/SKU, TDP, Faktur Penjualan dan Pembelian (Wiraswasta),
Melampirkan Copy KTP Direksi&Komisaris, Akte Notaris Pendirian Usaha
Terbaru & Perubahaannya (PT, CV & Firma), Slip Gaji, SK Karyawan tetap
/ Srt Keterangan Kerja yg Aslinya & ID Cards (Karyawan).
Keterangan Tambahan Kredit Multiguna BPKB Mobil Tahun 2006 sd Skrg (Jepang,
Eropa & USA) :
a.Pinjaman Rp100 Juta, Bunganya : 1,3%/bulan
b.Pinjaman Rp200 Juta, Bunganya : 1,2%/bulan
c.Pinjaman Rp400 Juta s/d Rp1 Milyar, Bunganya : 1,1%/bulan.
d.Jangka waktu pinjaman Maksimal : 7 Tahun (Bank Mega), Jangka Waktu
Maksimalnya 5 Tahun (Bank Danamon), DP Kredit Cicilan Mobil 25%, DP Kredit KPR
25%, Fee/Komisi mempercepat Proses Kredit 7% dari Kredit yg dicairkan.
e.Proses Kredit Agunan BPKB Jalur Belakang Meja 4Harikerja (Kredit Dibawah 1M),
Proses Kredit Agunan Jalur dibelakang Meja 8Harikerja (Kredit diatas 1M),
Proses Kredit Agunan SHM/SHG/KPR jalur dibelakang Meja 8Harikerja (Kredit
dibawah 1M), Proses Kredit Agunannya SHM/SHGB/KPR jalur dibelakang Meja (Kredit
diatas 1M) 12Harikerja, Provisinya sktr 2-3%, Biaya Appraissal Independent 3%
dari Kredit yg Cair utk Kredit diatas 1M, Biaya Notaris 3% dari Kredit yg cair,
Gratis Biaya Asuransi Jiwa Kredit, Proses Kredit Normal 15-18Harikerja mulai
data lengkap, Check Polda, Check BPN, sd Dana Masuk Ke Rekening Nasabah.
Cover Area Jakarta, Depok, Tangerang & Bekasi.
** Syarat dan ketentuan berlaku**
Untuk pengajuan Fasilitas Kredit KMG Jaminan BPKB Mobil Tahun 2006 sd
Skrg/SHM/SHGB/Kredit KPR :
Best Regards,
Mohamad Abduh.,S.E.,083804887091,
PIN BB:310ECC7F.
- Estimasi Pencairan Agunan BPKB = Harga Kwitansi Pembelian Kendaraan/Harga Pasar
Kendaraan-15%Penyusutan Nilaix85% Pencairannya-PH Berjalan (Jika TO).
- Estimasi Pencairan Agunan SHM=Harga Kwitansi/Harga Pasaran Rumah+15%Estimasi
Kenaikkan Nilai Agunanx85%Pencairannya-PH berjalan(Jika TO).
Notes:Harga Kendaraan Second tdk akan pernah Ada lebih tinggi dari pd Kendaraan
Baru.
http://www.kreditkaryawandanpengusaha.blogspot.com
http://www.mohamadabduhdanbfifinance.blogspot.com
Jasa Keuangan
BIRO JASA LAYANAN KEUANGAN PENGAJUAN KREDIT KONSUMER
& KREDIT USAHA, 15 April 2015.
Anda seorang karyawan, pengusaha dan professional ingin mengajukan KTA, KPR,
Kredit Mobil, KPR Syariah, Kredit Mobil, Kartu Kredit dan Kredit KUR, kami siap
membantu anda dimanapun anda berada, biaya jasa layanan : Rp. 500.000/Aplikasi,
cepat dan mudah dengan sistem online.
Pembayaran biaya jasa :
Rekening Bank BCA:
- Nama Pemilik Rekening:Mohamad Abduh.,S.E.
- No.Rekening:8800638519
-Bank BCA KCP Pondok Cabe Mutiara.
Singkat Mohamad Abduh:
Nama Lengkap:Mohamad Abduh.,S.E.
Usia:30Thn.
Pekerjaan:Karyawan Swasta diDivisi Kredit Konsumers Bank Danamon Indonesia...
Pendidikan Terakhir : Program S1 Ekonomi, Jurusan Manajemen Universitas
Pasundan Bandung (Terakreditasi A).
Rekening Bank BCA:
- Nama Pemilik Rekening:Mohamad Abduh.,S.E.
- No.Rekening:8800638519
-Bank BCA KCP Pondok Cabe Mutiara.
Data Bank Penerbit Kartu Kredit
1. Bank ANZ
2. Bank BCA
3. Bank BII
4. Bank BNI
5. Bank BRI
6. CIMB Niaga
7. Citibank
8. Danamon
9. HSBC
10. Bank Mandiri
11. Bank Mega
12. Permata Bank
13. Standard Chartered Bank
JASA LAYANAN KEUANGAN
Anda seorang karyawan, pengusaha dan professional ingin mengajukan KTA, KPR,
Kredit Mobil, KPR Syariah, Kredit Mobil, Kartu Kredit dan Kredit KUR, kami siap
membantu anda dimanapun anda berada, biaya jasa layanan : Rp500.000/aplikasi,
cepat dan mudah dengan sistem online.
Rekening Bank BCA:
- Nama Pemilik Rekening:Mohamad Abduh.,S.E.
- No.Rekening:8800638519
-Bank BCA KCP Pondok Cabe Mutiara.
Singkat Mohamad Abduh:
Nama Lengkap:Mohamad Abduh.,S.E.
Usia:30Thn.
Pekerjaan:Karyawan Swasta diDivisi Kredit Konsumers Bank Danamon Indonesia...
Pendidikan Terakhir : Program S1 Ekonomi, Jurusan Manajemen Universitas
Pasundan Bandung (Terakreditasi A).
Rekening Bank BCA:
- Nama Pemilik Rekening:Mohamad Abduh.,S.E.
- No.Rekening:8800638519
-Bank BCA KCP Pondok Cabe Mutiara.
Data Bank Penerbit Kartu Kredit
1. Bank ANZ
2. Bank BCA
3. Bank BII
4. Bank BNI
5. Bank BRI
6. CIMB Niaga
7. Citibank
8. Danamon
9. HSBC
10. Bank Mandiri
11. Bank Mega
12. Permata Bank
13. Standard Chartered Bank
Daftar Bank yang memberikan Pinjaman KPR
1. Bank ANZ
2. Bank Artha Graha
3. Bank BCA
4. Bank BII
5. Bank BNI
6. Bank BRI
7. Bank BTN
8. CIMB Niaga
9. Danamon
10. HSBC
11. Bank Mandiri
12. Bank Mega
13. OCBC NISP
14. Panin Bank
15. Permata Bank
16. Rabobank
17. Standard Chartered Bank
18. Bank UOB Indonesia.
Daftar Bank Syariah yang memberi KPR
1. BCA Syariah
2. BII Syariah
3. BNI Syariah
4. BRI Syariah
5. BTN Syariah
6. Bukopin Syariah
7. CIMB Niaga Syariah
8. Bank DKI Syariah
9. Bank Muamalat.
Daftar Bank yang memberi KTA
1. Bank ANZ
2. Bank BNI
3. Bank CIMB Niaga
4. Bank Danamon
5. Bank Mandiri
6. Bank Panin
7. Bank Permata
8. Standard Chartered Bank
Daftar Perusahaan yang memberi Kredit Mobil:
1. Adira Finance
2. Andalan Finance
3. ACC
4. Bank BCA
5. Bank BNI
6. Bank Bukopin
7. Bank OCBC NISP
8. Bank Panin
9. BCA Finance
10. BFI
11. BII Finance Center
12. CIMB Niaga Auto Finance
13. IAF Multi Finance
14. Indomobil Finance
15. Mandiri Tunas Finance
16. Sinarmas Finance
17. OTO Kredit Mobil
18. IAM Finance.
Daftar Perusahaan yang memberi Kredit Motor:
1. Adira Finance
2. Bussan Auto Finance (BAF Yamaha)
3. CS Finance
4. FIF Finance
5. Mandiri Tunas Finance
6. OTO Kredit Motor
7. Suzuki Finance
Data Bank Pelaksana Kredit Usaha Rakyat (KUR)
1. Bank BJB
2. Bank BNI
3. Bank BRI
4. Bank BTN
5. Bank Bukopin
6. Bank Mandiri
7. Bank Syariah Mandiri
Itulah kerjasama dengan beberapa perusahaan finance dan perbankan di Indonesia.
Adapun cara pengajuan jasa layanan keuangan cepat dan mudah :
Silahkan transfer biaya jasa tersebut ke nomor rekening bank diatas setelah itu
kirimkan bukti pembayaran anda melalui email kami : hendra.bfimeruya@gmail.com
& globalautocars.2014@gmail.com
Peringatan :
Kami tidak akan memproses data anda, apabila anda belum melakukan transfer
pembayaran, data anda akan kami simpan, tidak akan kami proses karena belum
melakukan pembayaran.
Adapun syarat dokumen yang harus di kirimkan by email :
Persyaratan Untuk KTA, KPR dan Kartu Kredit yaitu :
1. Identitas KTP
2. Slip Gaji Asli 3 bulan Terakhir / SPT PPH 21 Karyawan
3. Surat Keterangan Kerja Karyawan
4. Kartu Keluarga
5. Surat Nikah/Surat Cerai/Surat Kematian
6. NPWP Pribadi
7. Foto berwarna 3x4 dan 4x6
8. Rekening Tabungan 6 bulan terakhir
9. Cover Buku Tabungan
10. Kartu Kredit Bank lain
11. Tagihan Asli Kartu Kredit 1 bulan Terakhir dgn Limit 5Juta.
12. SIUP & TDP (Wiraswasta)
13. Surat Ijin Praktek (Professional)
14. Biodata diri anda seperti : nama lengkap, alamat lengkap rumah (no rumah,
RT/RW, Blok Rumah), nama ibu kandung, pendidikan terakhir, lama menempati
rumah, status rumah, no telpon rumah (telkom), Kodepos rumah, No HP, nama PT,
alamat lengkap PT, bidang usaha, no telepon kantor, no extension, kodepos
kantor, Data Keluarga Dekat tidak serumah (nama lengkapnya, hubungannya, alamat
lengkapnya, no telepon rumah (telkom), No HP yang bisa di hubungi, alamat surat
menyurat (rumah/kantor), alamat email anda.
Syarat Pengajuan Kredit Mobil, Motor dan KUR :
1. Identitas KTP
2. Kartu Keluarga
3. Surat Nikah / Surat Cerai / Surat Kematian
4. NPWP Pribadi
5. Sertifikat Rumah, IMB dan PBB Terbaru (KUR)
6. BPKB Mobil / Motor, STNK, Kwintansi Pembelian Kendaraan
7. Rekening Tabungan 6 bulan terakhir
8. Surat keterangan kerja & Slip Gaji Asli 3 bulan terakhir
9. Surat Ijin Praktek (Professional)
10. SIUP, TDP & Akte Pendirian Perusahaan (Wiraswasta)
11. Rekening Listrik & Telepon
12. Biodata diri anda seperti : nama lengkap, alamat lengkap rumah (no rumah,
RT/RW, Blok Rumah), nama ibu kandung, pendidikan terakhir, lama menempati
rumah, status rumah, no telpon rumah (telkom), Kodepos rumah, No HP, nama PT,
alamat lengkap PT, bidang usaha, no telepon kantor, no extension, kodepos
kantor, Data Keluarga Dekat tidak serumah (nama lengkapnya, hubungannya, alamat
lengkapnya, no telepon rumah (telkom), No HP yang bisa di hubungi, alamat surat
menyurat (rumah/kantor), alamat email anda.
JASA LAYANAN KEUANGAN, 10 April 2015.
Anda seorang karyawan, pengusaha dan professional ingin mengajukan KTA, KPR,
Kredit Mobil, KPR Syariah, Kredit Mobil, Kartu Kredit dan Kredit KUR, kami siap
membantu anda dimanapun anda berada, biaya jasa layanan : Rp. 500.000/Aplikasi,
cepat dan mudah dengan sistem online.
Pembayaran biaya jasa :
Rekening Bank BCA:
- Nama Pemilik Rekening:Mohamad Abduh.,S.E.
- No.Rekening:8800638519
-Bank BCA KCP Pondok Cabe Mutiara.
Singkat Mohamad Abduh:
Nama Lengkap:Mohamad Abduh.,S.E.
Usia:30Thn.
Pekerjaan:Karyawan Swasta diDivisi Kredit Konsumers Bank Danamon Indonesia...
Pendidikan Terakhir : Program S1 Ekonomi, Jurusan Manajemen Universitas
Pasundan Bandung (Terakreditasi A).
Rekening Bank BCA:
- Nama Pemilik Rekening:Mohamad Abduh.,S.E.
- No.Rekening:8800638519
-Bank BCA KCP Pondok Cabe Mutiara.
Silahkan ikutin aturan kami diatas jika anda ingin mengajukan Kartu Kredit,
KTA, KPR, KPR Syariah, Kredit Motor, Kredit Mobil dan Kredit KUR.
Proses kami lebih cepat dan mudah, langsung di hubungi oleh pihak bank atau
finance yang bersangkutan, ini adalah jasa layanan buat anda yang sibuk dan
tidak mau capek dan tidak perlu datang cukup kirimkan data anda serta biaya
jasa di transfer terlebih dahulu.
Silahkan transfer biaya jasa tersebut ke nomor rekening bank diatas setelah itu
kirimkan bukti pembayaran anda melalui Email:hendra.bfimeruya@gmail.com & globalautocars.2014@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar